Pengertian Fonetik dan Jenis-Jenis Fonetik dalam Kajian Bahasa

Pengertian Fonetik dan Jenis-Jenis Fonetik dalam Kajian Bahasa

Ilmu fonetik merupakan salah satu kajian fonologi (ilmu yang menyelidiki tentang bunyi-bunyi bahasa). Sebagaimana diketahui bahwa fonologi terdiri atas dua kajian, yaitu fonetik dan fonemik. Pada kesempatan ini, saya akan mengulas pengertian fonetik dan jenis-jenis fonetik dalam kajian bahasa.

Pengertian Fonetik dan Jenis-Jenis Fonetik dalam Kajian Bahasa


Pengertian Fonetik

Pengertian fonetik (phonetics) telah banyak dibahas oleh para linguis. Menurut Verhaar (1977) yang senada dengan Ramlan (1982), fonetik merupakan ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Di sisi lain, Sudarjanto (1974) menegaskan bahwa fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole).

Misalnya, perbedaan bunyi vokal depan madya [e] dengan vokal depan madya bahawa [É›] dalam bahasa Indonesia, Sasak, dan Jawa; perbedaan bunyi hambat letup bilabial [b] tak beraspirasi dengan [bh] beraspirasi dalam bahasa Indonesia dan Jawa; karena bunyi-bunyi itu dalam bahasa-bahasa yang bersangkutan tidak membedakan makna maka diselidiki dalam fonetik.

Dengan kata lain, fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ihwal bunyi bahasa. Bagaimana cara membentuknya; berapa frekuensi, intensitas, timbrenya sebagai getaran udara; dan bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga.

JENIS-JENIS FONETIK

Berdasarkan bunyi bahasa yang diselidiki, fonetik dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu fonetik organis, fonetik akustis, dan fonetik auditoris.

1. Fonetik Organis

Fonetik organis disebut juga sebagai fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis. Fonetik ini merupakan fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa. Bagaimana bunyi itu diucapkan dan dibuat, serta bagaimana bunyi itu diklasifikasikan berdasarkan artikulasinya.

Fonetik jenis ini memiliki kaitan dengan kajian linguistik, sehingga para linguis khususnya para ahli fonetik cenderung memasukkan kajian ini ke dalam kajian linguistik. Adapun contoh kajiannya, insyaallah akan kita bicarakan di lain kesempatan.

2. Fonetik Akustis

Fonetik akustis adalah fonetik yang memandang bunyi bahasa sebagai gejala fisis. Dengan kata lain, fonetik jenis ini cenderung memfokuskan kajiannya pada kajian bunyi di lihat dari kacamata fisika. Bunyi-bunyi bahasa diselidiki getarannya, amplitudo, intensitas, dan timbrenya.

Beberapa ahli lain menyebutkan bahwa fonetik akustis merupakan ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut. Fonetik jenis ini banyak berkaitan dengan fisika dalam laboratorium fonetis, berguna untuk pembuatan telepon, perekaman piringan hitam, dna sejenisnya.

3. Fonetik Auditoris

Berbeda dari kedua fonetik di atas, fonetis auditoris memfokuskan kajiannya pada bagaimana telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara. Bidang fonetik ini cenderung dimasukkan ke dalam neurologi kedokteran.

Untuk memperjelas perbedaan ketiga jenis fonetik di atas, lihatlah gambar di bawah ini.

Jenis-Jenis Fonetik